My Instagram

BERKENDARA DENGAN ANAK YANG AMAN DAN NYAMAN

Berikut resume dari  sesi Tanya Jawab di Grup Indonesian Babywearers baca artikel http:Q&A DENGAN ROAD SAFETY TEAM DARI SAFE KIDS INDONESIA TENTANG BERKENDARA DENGAN ANAK YANG AMAN DAN NYAMAN
Oleh  Billie, inisiator Safekids Indo

Bagian 1 - Safety awareness for parents:
Dalam forum yang singkat ini saya coba rangkumkan ttg topik ini. Sebenarnya topik ini sangat luas dan dalam, jadi kami siap untuk diskusi lebih lanjut selepas ini ya 

Slogan SKI adalah Safety is a Part of Parenting too. Kami berharap orangtua juga memasukkan unsur keselamatan dalam pola pengasuhannya, selain memperhatikan pendidikan, kesehatan, moral dll dsb.
karena kalau kita mengabaikan keselamatan, efeknya akan langsung terasa ke anak-anak kita. tersedak, terantuk, terjatuh bisa mengakibatkan cidera atau bahkan terparah, kematian.

Caranya adalah ortu harus tau bahaya dan risiko. 
BAHAYA adalah sesuatu yang dapat mengakibatkan kerugian baik untuk manusia, properti, barang maupun lingkungan. 
Sedangkan RISIKO adalah akibat dari bahaya tersebut jika tidak dikontrol.
Jadi Bukan utk mencegah anak beraktivitas karena lingkungan ini berbahaya bagi anak tetapi utk dapat mengurangi risikonya dan anak tetap dapat beraktivitas.
Safety mengandung 2 pilar yaitu regulasi dan standarisasi. Dan saran2 SKI tidak akan lepas dari 2 pilar itu. 

Jika tidak ada keduanya di Indonesia maka SKI akan mengambil contoh best practice di negara lain sbg pelajaran.
Setelah informasi kami berikan, maka keputusan ttp ada di tangan orangtua utk secara sadar mengambil pilihan yg lebih safe untuk anak.
Kami menyetujui untuk berdiskusi dg komunitas ini karena kami anggap menarik dan unik. Walau kami sadari juga ada tantangan tersendiri. 
Nanti mungkin akan ditemukan banyak hal yang kami infokan/ sarankan bertentangan dengan keadaan/ kebiasaan / budaya sehari-hari kita.
dan ini wajar, karena selama ini kita selalu MEMBENARKAN YANG BIASA, padahal seharusnya MEMBIASAKAN YANG BENAR.

Tingkah laku yang diulang ulang menjadi kebiasaan, kebiasaan diteruskan menjadi karakter dan karakter suatu masyarakat menjadi budaya.
Namun kami percaya IBW punya dasar safety yang kuat, karena salah satu unsur menggendong bayi adalah safety nya juga (ergonomis termasuk salah satu cabang safety). Jadi kami harap akan ada diskusi yang menarik

Bagian-2 : Berkendara dengan motor bersama anak
Sepeda motor adalah kendaraan favorit kita. Murah harganya, mudah mendapatkannya, tidak sulit mengendarainya. Termasuk pengendara anak-anak.
Namun karena kepraktisannya kita lalai untuk mengetahui bahaya dan abai terhadap risikonya. Padahal pengendara (dan pembonceng) motor sangat rentan terekspos oleh benturan, tabrakan dan benda lain,

Lalu apa BAHAYA serta RISIKO membawa bayi atau anak-anak saat berkendara?
Anak terbangun dr tidur atau membuat gerakan mendadak (rewel, menangis, berteriak) yang akan merusak konsentrasi,
Rusaknya konsentrasi menyulut lemahnya respon manusia dimana secara rata-rata pengambilan keputusan saat menyikapi bahaya tak lebih dari dua detik,
Berat badan kanan-kiri tidak seimbang saat membawa bayi dapat mengganggu kestabilan pengemudi saat membawa kendaraan.

Bagaimana jika dilihat dari sudut pandang regulasi?
pada UU 22 tahun 2009 tentang lalu lintas, tidak ada aturan khusus mengenai usia bayi namun lebih kepada jumlah penumpang.
Sepeda motor secara regulasi hanya diperbolehkan untuk dua orang (1 pengendara + 1 penumpang). Lebih dari itu harus menggunakan kereta samping/ sespan/ side car.

Best practice di Australia, orang yang membonceng harus berusia >8 tahun. dan kakinya sudah harus bisa berpijak pada footsteps. Di negara tetangga, singapura, batasannya 10 tahun ke atas.
Jadi SKI dengan jelas TIDAK merekomendasikan membawa/ memboncengkan anak dengan sepeda motor.

Lalu adakah kiat khusus jika tidak punya pilihan lain selain membawa bayi atau anak-anak dengan sepeda motor?
Lihat usianya. Semakin kecil semakin berbahaya berhubungan dengan tingkat respon anak jika terjadi sesuatu,
Maksimalisasi pemilihan bahan pelindung anak yaitu yang lembut dan tidak ada unsur material tajam, atau yang mengganggu pertukaran udara,
Pemilihan rute terbaik seputar keamanan, kontur jalan hingga kepadatan arus lalu lintas,
Pastikan keahlian mengemudi cukup mumpuni agar potensi gangguan dapat di cover dengan baik. Semakin minim kemampuan bermotor membuat aksi bawa bayi ini semakin menyeramkan, kamu tidak sedang berada dalam acara Indonesia's Got Talent,
Lebih baik dalam posisi pembonceng karena konsentrasi dapat dimaksimalkan pada anak.

Tapi ingat bahwa fatalitas cedera pada pembonceng lebih banyak dan terbuka dibanding pengemudi.
Maksimalkan selalu pilihan lain untuk moda transportasi seperti menggunakan mobil atau jasa taksi online karena disitulah kamu mengurangi eksposure terhadap risiko lakalantas.
Dari kacamata keselamatan berkendara dan keselamatan jalan, membawa anak usia kecil di atas sepeda motor sama sekali tidak di rekomendasikan.
diskusi akan dipandu oleh mas Andry Berlianto

Bagian-3 Berkendara Bersama anak di Mobil
Ternyata menurut riset, bahaya bermobil bersama anak (driving with children) berkontribusi lebih tinggi dalam mengalihkan perhatian saat menyetir (distracted driving) ketimbang bahaya menggunakan handphone (text driving).
Untuk itu orangtua harus memperhatikan betul masalah ini.
Sudah seharusnya menggunakan car seat menjadi kesadaran setiap orang tua ketika bepergian naik mobil bersama anak-anak. 

Tubuh anak yang masih rentan sangat beresiko untuk cidera apabila terjadi kecelakaan. Jangankan tabrakan, rem mendadak saja bisa bikin anak terlempar ke depan, lho.

"Ah, tapi kan saya kalau nyetir pelan."
Bahaya anak yang dibiarkan naik mobil tanpa car seat tidak hanya itu. Anak yang bebas berkeliaran di mobil bisa mengganggu konsentrasi menyetir. Mungkin dia tidak langsung ganggu yang sedang menyupir, tetapi bagaimana dengan anak yang penasaran dengan audio dan berbagai tombol menarik di dashboard? Coba bayangkan kita sedang fokus menyetir lalu tiba-tiba suara radio dikeraskan oleh anak hingga bikin kaget. Pastinya konsentrasi langsung terpecah. Belum lagi adanya faktor eksternal, seperti jika tertabrak kendaraan lain, keharusan untuk rem mendadak, dan sebagainya.

"Ah, tapi kasian anak saya jerit-jerit disabuk di car seat."
Anak akan belajar melalui pembiasaan. Perkenalkanlah anak pada car seat sejak ia baru lahir. Di beberapa negara seperti Inggris dan AS, salah satu syarat bagi orang tua untuk membawa anaknya pulang dari rumah sakit yaitu harus memiliki car seat. Di Indonesia, peraturan ini sayangnya belum ada. Namun alangkah baiknya jika kita memulai sendiri. Biasanya, bayi newborn akan terlelap begitu terayun di mobil yang bergerak, kok.

Bagaimana jika si kecil sudah bukan newborn lagi? Sudah bisa "melawan"? Ada beberapa tips yang bisa dicoba. 
Konsep sederhananya: Kenyang, Senang, Tenang. 


Pertama, pastikan anak kenyang sebelum naik mobil. Beri dia susu, makan, atau cemilan sehat sebelum pergi. Kedua, sediakan beberapa mainan atau board book yang bisa ditempel atau digantung di car seatnya. Jaga agar mood anak dalam kondisi senang, tidak marah atau sedih. Pastikan juga popoknya kering agar ia merasa nyaman selama di perjalanan. Ketiga, cek kembali kondisi mobil sebelum berangkat, apakah semua dalam kondisi bagus. Sampaikan informasi perjalanan ke anak agar ia bersiap, misalnya lama perjalanan yang akan ditempuh.

Yang terpenting, orang tua harus tetap tenang selama di perjalanan. Apabila si kecil menangis di jalan, ingat lagi poin-poin di atas. Tidak ada salahnya berhenti sebentar di tempat aman untuk mengecek kembali keadaan anak di belakang. Bisa juga beri cemilan atau susui lagi. Kalau ketiga poin sudah terpenuhi, biasanya anak hanya mencari perhatian saja. Bersiaplah untuk mengabaikan tangisannya. Di sinilah "ujian" sebenarnya; tetap fokus pada jalanan sambil menghibur anak misalnya dengan bernyanyi bersama. Namun, orang tua harus tetap tegas membiasakan anak duduk di car seat SETIAP KALI NAIK MOBIL, baik itu untuk perjalanan jauh maupun yang berjarak tempuh lima menit. Lama-lama anak akan mengerti bahwa tempat duduknya di mobil yaitu di car seat.

----END------

Gabung forum diskusi Indonesian Babywearers

Tidak ada komentar